Usaha Kantin Sehat

January 18, 2018 0 Comments


Berbisnis kuliner memang banyak macamnya. Mulai dari yang berjenis makanan, minuman, camilan, semuanya sudah ada. Selain itu perbedaan lokasi jualan juga menentukan pasar yang akan kita tuju.

Usaha kantin sehat adalah salah satu contoh bisnis kuliner yang berlokasi di sekolah/madrasah. Seperti halnya kantin-kantin yang sudah ada di sekolah pada umumnya, disitu pasti tersedia bermacam jenis makanan dan minuman yang disajikan khas untuk anak sekolah. Khas yang bagaimana?

Biasanya untuk anak sekolah semua jenis makanan dan minuman akan disesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh mereka. Mulai dari minuman teh dan jus buah yang seharga Rp.1000, soto seharga Rp.2500, gorengan seharga Rp.500, nasi kucing seharga Rp.1500, sampai nasi pecel seharga Rp.2500.

Tentu saja ini kembali juga pada jenis sekolah/madrasah yang berbeda antar satu dengan yang lainnya. Jika sekolah/madrasah itu termasuk di lingkungan perkotaan maka akan berbeda strateginya jika dibandingkan yang berada di lingkungan pedesaan/pingiran kota.

Mrlutvie sudah melakukan wawancara dengan para penjual di kantin sehat Al Uswah. Kantin ini berada di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Uswah Bergas Kabupaten Semarang.
Disebut dengan sehat, karena memang kebijakan di madrasah itu mengharuskan semua penjual di kantin untuk mengutamakan makanan dan minuman yang bersih. Maka segala macam makanan dan minuman kemasan yang mengandung bahan pengawet tidak diperbolehkan dijual disitu.

Sebagai gantinya para penjual di kantin telah menyediakan makanan “home made” yang jelas kandungan bahannya. Untuk minuman mereka juga menyediakan berbagai jus dengan aneka macam buah, es teh buatan mereka sendiri, dan air putih kemasan yang higienis.

“Berjualan disini menyenangkan, selain mendapat hasil juga mendapatkan pengalaman yang menyenangkan karena setiap hari melihat anak sekolah yang belajar dengan ceria,” kata bu Umi, salah seorang penjual di kantin itu.

Kalau ditanya siapa saja yang membeli disitu ternyata tidak hanya para siswa saja yang membeli makanan dan minuman disitu. Guru dan karyawan madrasah pun membeli sarapan dan makan siang disitu juga. Bahkan para karyawan di kantor-kantor sekitar madrasah itu banyak yang membeli di kantin sehat itu. Disamping higienis, jenis makanan dan minuman yang bermacam-macam, yang jelas harganya sangat bersahabat dengan kantong mereka.

Kalau ditanya soal pendapatan, omset setiap kantin di tempat itu bisa mencapai minimal 1 juta rupiah per harinya.  Perlu diketahui bahwa di madrasah itu terdapat 6 kantin sehat yang harus melayani sekitar 800-an anak, yakni jumlah total siswanya.

Omset itu didapat mereka hanya dengan dagangan selama kurang lebih 8 jam, yaitu sejak mereka membuka warungnya dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang.

Namun tentu saja ada beberapa kendala dalam menjalankan bisnis ini, salah satunya adalah adanya waktu libur siswa. Hal ini mengakibatkan mereka mau tidak mau harus menutup sementara dagangan mereka selama masa liburan ini. Ini artinya mereka harus rela kehilangan omset mereka yang lumayan itu.

Namun secara garis besar usaha kantin ini memiliki banyak kelebihan-kelebihan jika dibadingkan dengan usaha kuliner sejenis yang berada di lokasi yang berbeda.

Dari beberapa hal yang sudah saya uraikan tersebut bisa kita simpulkan beberapa keuntungan usaha kantin sehat sekolah/madrasah adalah :
1. Lokasi berjualan yang jelas, sehingga orang tidak kesulitan mencari.
2. Jenis konsumen jelas, yaitu para siswa dan siswi, guru dan karyawan sekolah/madarasah.
3. Waktu kerja jelas, yaitu dari jam 6 pagi sampai jam 2 siang.
4. Karena harga murah, banyak konsumen dari luar sekolah/madrasah yang membeli disitu.
5. Target penjualan mudah didapat, karena perbandingan jumlah kantin dan jumlah siswa yang tidak sebanding.
6. Kemanan lebih terjamin, karena berada di lingkungan yang tertutup.

Namun beberapa kekurangan dari usaha kantin sehat ini tetap ada, yaitu :
1. Margin keuntungan cukup kecil, karena disesuaikan dengan kondisi konsumen yang rata-rata mempunyai uang yang pas-pasan.
2.  Ada kalanya harus libur berjualan, karena para siswa dan guru dan karyawan yang sedang libur.
Itulah beberapa gambaran tentang bisnis kuliner kantin sehat yang mungkin bisa anda jadikan pertimbangan untuk dijalankan.

Mungkin data-data saya di atas ada yang tidak sesuai dengan kondisi di sekolah/madrasah lain, dikarenakan memang adanya perbedaan lingkungan.

Jika artikel ini berguna silahkan untuk dibagikan dengan menyertakan linknya.

Mrlutvie,



  

Seorang Online Entrepreneur. Suka travelling, Online Marketing juga Networking.

0 comments: